FPI PAKSA TUTUP RUMAH MAKAN BABI PANGGANG, INTOLERANSI AGAMA ISLAM ATAU KEPENTINGAN OKNUM KELOMPOK?


FPI PAKSA TUTUP RUMAH MAKAN BABI PANGGANG, INTOLERANSI AGAMA ISLAM ATAU KEPENTINGAN OKNUM KELOMPOK?




Agen Poker Online - Baru-baru ini FPI kembali melakukan sebuah tindakan yang bisa dikatakan sebagai tindakan yang kontroversial yang kemudian menjadi pembicaraan banyak pihak, manakala Front Pembela Islam, melakukan demo untuk melakukan penutupan sebuah rumah makan babi panggang karo di deli Serdang.

Menurut penuturan Pemilik Rumah Makan Tesalonika, yang khusus menjual rumah makan babi Panggang khas karo tersebut, rumah makan tersebut dibuka sudah dengan prosedur yang sesuai dengan perizinan. Semua izin usaha dan dokumen sudah tersedia sebagaimana peraturan pemerintah.

"Alasan pemaksaan penutupan rumah makan ini menurut FPI karena di Deli serdang sangat terkenal sebagai budaya melayu yang sarat dengan nilai keislaman"


Seperti kita ketahui, FPI adalah kelompok yang mengatasnamakan Agama islam sebagai corong pergerakannya, dan segala sesuatu tindakan yang dilakukan FPI diklaim sebagai sebuah tindakan untuk menegakkan islam di bumi pertiwi.

Pertanyaan mendasar adalah apakah FPI adalah representasi dari Islam secara keseluruhan atau hanya representasi dari kelompok yang tidak memiliki hak dan kuasa atas apapun untuk melanggar hukum yang berlaku di Indonesia

Protes dan Pemaksaan penutupan rumah makan babi panggang yang dilakukan kelompok FPI tentu melanggar UU, karena semua orang berhak membuka izin usaha selama, usaha tersebut disahkan pemerintah. Bahkan di beberapa wilayah di Indonesia sendiri pun, izin usaha untuk membuka usaha diskotik dan beberapa usaha yang justru mengundang orang untuk memiliki kesempatan untuk melakukan maksiat diizinkan oleh pemerintah. Apalagi rumah makan?

Hal yang sangat disayangkan adalah, FPI berlaku, seakan-akan di Indonesia Agama yang diakui adalah Islam saja. Sehingga apapun yang ada di atas bumi pertiwi ini harus berbau Islam. Bukankah hal tersebut justru menunjukkan bahwa Islam menjadi seakan-akan Intoleran?

Hingga saat ini FPI masih berdiri dengan berbagai perlakuannya di depan masyarakat dan mereka mengatasnamakan Islam sebagai kiblat pergerakannya. Sudah tentu orang selalu memandang mereka sebagai pergerakan Islam, kecuali orang Islam sendiri mengutuk tindakan Intoleran FPI berarti FPI bukan representasi Islam.

di Indonesia harus kita Ingat keberagaman, bukan hanya di atas Kertas. Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya Semboyan. Namun memang benar adanya di Indonesia itu ada Ribuan Suku, Ribuan Bahasa dan ribuan Budaya, termasuk juga ada banyak keimanan yang dianut orang.

Di sekitar Kita banyak hidup orang antara Islam dan Buddha, Hindu dan Katolik, Orang Jawa dan Madura, Orang Batak dan orang Padang, Hidup berdampingan. Pemaksaan hanya karena keinginan antara satu pihak saja adalah sebuah tindakan egois dan Intoleran.

Tindakan yang mengatasnamakan agama dan memaksakan kehendak agama tersebut adalah tindakan Intoleran.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "FPI PAKSA TUTUP RUMAH MAKAN BABI PANGGANG, INTOLERANSI AGAMA ISLAM ATAU KEPENTINGAN OKNUM KELOMPOK?"

Posting Komentar